Berita

Dok-dok! Kisah Kemandirian di Kampung Dokdak Baregbeg Ciamis

Kampung Dokdak, nama unik ini bukan sekedar penamaan, namun sebuah deskripsi.

“Dok-dok” adalah irama kehidupan di kampung ini, sebuah onomatope dari bunyi hentakan palu para pandai besi yang tak henti-hentinya membentuk besi menjadi perkakas.

Kampung Dokdak, tepatnya di Dusun Ciwahangan, Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis seakan menjadi simfoni orkestra besi.

Di sini, berkumpul sekitar 23 kelompok pengrajin pandai besi yang telah bergenerasi-generasi melestarikan warisan leluhur. 

Api yang menyala, besi yang dipijar, dan hentakan palu menjadi komposisi harmonis yang menggetarkan nadi perekonomian sekaligus identitas budaya lokal.

Namun, perjalanan Kampung Dokdak bukanlah tanpa hambatan. Pernah ada masa ketika gaung “dok-dok” melemah, tergerus oleh produk-produk buatan pabrik yang lebih murah dan “modern.” 

Sentuhan teknologi industri seolah hendak menggantikan tangan-tangan terampil para empu besi.

Tapi, semangat para pengrajin di Kampung Dokdak tak mudah padam. Mereka beradaptasi, berinovasi, dan berjuang agar “dok-dok” tetap bergema. 

Mereka tidak hanya fokus pada produksi perkakas pertanian tradisional, namun juga merambah ke ranah peralatan dapur, souvenir, hingga perkakas dengan desain modern yang tetap mengedepankan kualitas dan keunikan.

Transformasi ini tidak mudah. Dibutuhkan kolaborasi dan gotong royong dari masyarakat Kampung Dokdak. 

Para pengrajin saling berbagi ilmu, saling membantu, dan bertukar pandang untuk memajukan usaha mereka bersama. 

Tak jarang, para pemuda mengambil peran penting dengan menguasai desain dan pemasaran agar produk mereka lebih dikenal dan bisa bersaing di pasar yang lebih luas.

Dan, usaha mereka membuahkan hasil. Kini, gaung “dok-dok” di Kampung Dokdak tidak hanya terdengar sebagai irama produksi, tapi juga sebagai simfoni kebangkitan. 

Kampung Dokdak bukan hanya menjadi sentra penghasil perkakas berkualitas, namun juga menjelma menjadi destinasi wisata edukasi yang menarik.

Para wisatawan berdatangan tidak hanya untuk membeli perkakas, namun juga untuk merasakan pengalaman “menjadi pandai besi sehari.” 

Mereka bisa belajar menempa besi, membuat perkakas sederhana, dan tentunya, mendengarkan cerita di balik setiap “dok-dok” yang bergema.

Wisata edukasi ini menjadi sumber pemasukan tambahan bagi masyarakat Kampung Dokdak Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis

Tidak hanya itu, ia juga menjadi jembatan penghubung antara nilai-nilai kearifan lokal dengan generasi muda. 

Para pemuda diajak untuk tidak hanya mengandalkan pendidikan formal, namun juga untuk melihat potensi dan kebanggaan yang tersimpan di keahlian tangan warga Kampung Dokdak.

Kisah Kampung Dokdak adalah kisah tentang resiliensi, tentang semangat para pengrajin untuk bertahan dan berkembang di tengah perubahan zaman. 

Ini adalah kisah tentang bagaimana warisan budaya tidak hanya dilestarikan, namun juga diadaptasi untuk menjadi sumber kemajuan dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan setiap “dok-dok” yang bergema, Kampung Dokdak bukan hanya memproduksi perkakas, mereka sedang menempa masa depan. 

Masa depan yang digerakkan oleh inovasi, kolaborasi, dan tentunya, kearifan lokal yang tak lekang oleh waktu.

Related Articles

Back to top button