Peneliti di Selandia Baru menemukan fosil tengkorak dua penguin purba yang diyakini sebagai spesies terkecil yang pernah ditemukan.
Fosil ini ditemukan di wilayah selatan Taranaki, Pulau Utara, dan diyakini memiliki hubungan erat dengan penguin kecil modern yang hidup di Selandia Baru, Australia, dan Tasmania.
Spesies Purba Eudyptula wilsonae
Penguin purba ini dinamai Eudyptula wilsonae atau Wilson’s Little Penguin, yang diperkirakan hidup sekitar 3 juta tahun lalu.
Fosil yang ditemukan mencakup tengkorak penguin dewasa dan anaknya. Peneliti mencatat kemiripan ukuran dan bentuk dengan penguin kecil modern, meskipun fosil tubuh lainnya belum ditemukan untuk memastikan ukuran keseluruhan.
Penguin kecil modern adalah spesies terkecil di antara penguin, dengan tinggi sekitar 35 cm dan berat hanya 0,9 kg.
Penemuan fosil ini memperkuat hipotesis bahwa spesies penguin kecil telah ada sejak zaman prasejarah dan kemungkinan besar berasal dari Selandia Baru.
Ketahanan Terhadap Perubahan Iklim
Penelitian ini juga menyoroti kemampuan evolusioner penguin kecil yang telah bertahan menghadapi perubahan iklim selama jutaan tahun.
Daniel Thomas, peneliti utama dari Universitas Massey, menyebut bahwa penguin kecil menunjukkan adaptasi luar biasa terhadap perubahan lingkungan.
Namun, ancaman modern akibat perubahan iklim terus meningkat. Pada 2022, lebih dari 500 penguin kecil ditemukan mati di pantai Selandia Baru karena kekurangan makanan. Perubahan suhu laut memengaruhi populasi mangsa utama mereka, seperti ikan kecil.
Fosil Penguin Raksasa Juga Terungkap
Selain menemukan fosil penguin kecil, tim peneliti sebelumnya juga menemukan fosil penguin raksasa bernama Kumimanu fordycei.
Penguin ini hidup sekitar 59,5 juta tahun lalu dan merupakan yang terbesar dalam sejarah, dengan berat mencapai 154 kg, jauh lebih besar dibandingkan Eudyptula wilsonae.
Wawasan Baru tentang Evolusi dan Ekosistem
Penemuan fosil penguin purba ini memberikan wawasan penting tentang sejarah alam Selandia Baru. Selain memperluas pengetahuan tentang evolusi penguin, temuan ini membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut mengenai dampak perubahan iklim terhadap spesies penguin dan ekosistem laut.
Dengan meningkatnya ancaman perubahan iklim, penelitian ini menjadi pengingat penting tentang perlunya langkah-langkah konservasi untuk melindungi satwa yang rentan dan ekosistem tempat mereka hidup.
Discover more from EKSPOSE.ID™
Subscribe to get the latest posts sent to your email.