Penjelajah Curiosity milik NASA menemukan struktur misterius menyerupai ‘jaring laba-laba’ di wilayah dekat ekuator Mars yang sebelumnya belum pernah dijelajahi.
Temuan ini mencakup area luas sepanjang 6 hingga 12 mil di lanskap gurun Mars, dengan potensi menyimpan petunjuk kehidupan purba di planet merah tersebut.
Menurut laporan Daily Mail, para ahli geologi menduga struktur ini adalah versi raksasa dari formasi mineral yang dikenal sebagai boxwork.
Di Bumi, boxwork dapat ditemukan di gua-gua seperti Wind Cave di South Dakota. Formasi ini terbentuk dari mineral seperti kalsium karbonat yang mengkristal dalam celah batuan lunak.
Namun, jaring raksasa di Mars ini berbeda karena kemungkinan terbentuk oleh air laut Mars, yang mungkin menjebak fosil kehidupan mikroba purba di dalamnya.
“Mineral-mineral ini mengkristal di bawah tanah pada suhu yang lebih hangat. Mikroba purba di Bumi dapat bertahan hidup dalam kondisi serupa,” ujar Kirsten Siebach, ahli geologi dari Universitas Rice. Ia juga menambahkan, formasi ini menjadi lokasi menarik untuk menemukan jejak fosil mikroba purba.
Hubungan dengan Air Purba Mars
Penemuan ini bertepatan dengan analisis meteorit Mars yang ditemukan di Afrika Barat Laut oleh peneliti Australia. Meteorit tersebut memberikan bukti keberadaan air panas lebih dari 4 miliar tahun lalu di Mars, yang kemungkinan mendukung kehidupan akuatik.
Sejak mendarat pada 6 Agustus 2012, Curiosity terus menjelajahi permukaan Mars untuk mencari tanda-tanda kehidupan, petunjuk iklim purba, dan keberadaan air.
Menariknya, gambar jaring kristal ini pertama kali tertangkap oleh satelit Mars Reconnaissance Orbiter pada 10 Desember 2006. Namun, baru sekarang NASA dapat mengirim Curiosity untuk mempelajari area tersebut lebih dekat.
Misteri Jaring Laba-Laba Mars
Bagaimana formasi ini muncul di Mars masih menjadi pertanyaan besar. Para ilmuwan menduga, erosi air yang terjadi miliaran tahun lalu berperan dalam pembentukannya.
Curiosity sebelumnya telah menemukan bukti lapisan sedimen di sepanjang Gunung Sharp, sebuah gunung setinggi tiga mil yang menjadi saksi adanya air purba yang mengalir. Mineral kaya air tersebut mungkin menyusup ke retakan batuan, lalu mengkristal, menciptakan formasi jaring ini.
“Diperlukan setidaknya 113,6 miliar galon air hangat asin kaya mineral untuk membentuk hamparan kristal ini,” kata Siebach, merujuk pada penelitian pemetaan satelit yang diterbitkannya pada 2014.
Discover more from EKSPOSE.ID™
Subscribe to get the latest posts sent to your email.